Sabtu, 11 Oktober 2014

Cinta Bisa Belajar


CINTA BISA BELAJAR

Oke sebelum gue memulai tulisan gue, gue pengen tanya satu hal. Pernah gak dihadapkan pada suatu kondisi dimana seseorang yang tidak kita harapkan malah menyatakan perasaannya ke kita tapi sebenarnya kita gak punya perasaan apa-apake dia, dan sangat berat untuk mengatakan ke dia karena alasan tertentu, misalnya dia udah pernah beliin kamu pisang goreng, jadi karna kebaikannya menolak menjadi pilihan yang sulit.

Sebenernya dalam kondisi seperti ini yang umumnya dialami oleh kaum yang pastinya bukan laki-laki atau bahasa ilmiahnya cewek, kebanyakan mereka akan bilang, eng akan bilang, eng akan bilang kayak, eng ya semacam emmmmm , ah entahlah karna gue juga ga begitu ngerty tentang masalah hati cewek. Yang jelas mereka akan galau dan berujung pada dilema mau jawab iya apa enggak, aduhhh gimana ya, terima gak ya, timpukin gak ya, atau bunuh aja kali ya? Ah semacam itulah.

Sebenarnya cinta itu suatu rasa yang muncul dari suatu hati kemudian berkembang seiring munculnya hati lain yang bisa membuatnya nyaman. Tapi apakah harus cinta dulu baru bisa jadi pacar? Kan nggak, kembali ke topik diatas, biasanya mereka akan menerima dan berharap rasa cinta itu akan tumbuh seiring berlarinya waktu. Walaupun gak semua yang menjalaninya berhasil, karna apa yang gue lihat dari muka bumi ini dan planet-planet sekitarnya ternyata banyak juga yang gak berhasil, setelah tiga purnama berlalu ternyata rasa cinta yang diharapkan tumbuh tak juga muncul. Dan mulai kepikiran untuk mengakhiri hubungan yang telah dijalani. Sebenarnya gak masalah juga sih setelah mencoba kemudian gagal dan putus, galau, nangis, sobek-sobek karpet, gigit bantal, guling-guling, atau mungkin salto sambil kayang, ya begitu lah. Tapi yang jadi masalah jika kemudian hubungan bisa menjadi tidak baik, padahal dulunya dia aadalah orang yang selalu ada disaat sedih, tukang antar jemput disaat tersesat dan tak tau arah jalan pulang, ya sebut aja best friend.

Dan ini analisa gue, menurut gue cinta itu emang gak bisa dipaksakan, tapi kembali pada siapa yang bakal menjalaninya, mungkin cinta itu pakai hati, tapi hati juga gak selamanya baik, maka gunakanlah logika, keseimbangan antara hati dan logika akan mengantarkan kita kepilihan yang tepat, walaupun dia baik banget, walaupun dia ganteng-ganteng srigala banget, walaupun dia manusia banged. Tapi ada satu hal yang menurut gue penting untuk lo ketahui. Mungkin hati bakal memilih yang terindah tapi gak selamanya yang terindah itu yang terbaik, dan kadang otak bisa memiih yang terbaik, tapi sekedar terbaik aja gak bakal cukup membuat kita bahagia. Jadi sebaik baiknya memilih adalah hasil memilih denagn menggunak keseimbangan antara otak dan hati, antara logika dan juga perasaan. Jadi kesampingkan masalah hutang budi, wati dan sekeluarga, eh maksudnya pertimbangkan tanpa memikirkan siapa dia sebelumnya, karna kita menjalani cinta untuk masa depan bukan untuk masa lalu.

Jadi kalau emang gak ada cinta, ya kembali ke masing-masing mau coba belajar mencintai atau mencoba untuk bilang “maaf kamu terlalu baik buat aku, Yahh semacam itulah. IYA GUE JOMBLO, tapi walaupun gue jomblo bukan berarti gue gak mengerti cinta. Mungkin satu hal dari gue, “cinta emang gak bisa dipaksakan, tapi cinta bisa belajar”.

Sabtu, 29 Maret 2014

Mencari Arti Cinta



Mencari arti cinta
“oh my god” ya itulah kata pertama gue hari ini. Bangun sedikit terlambat, atau bahkan ini bukan sedikit terlambat lagi tapi udah benar-benar terlambat karna sekarang udah jam 11. Perlahan gue bangkit dari tempat tidur dan menuju ke sebuah meja kecil dikamar gue untuk mengambil hp yang udah semalaman gue charge.
Sesaat kemudian colokan di hp gue cabut dan otomatis layar di hp gue jadi terang dan sekaligus menampilkan layar terkunci, dan juga ada 3 SMS masuk. Ya tapi itu bukanlah hal yang megagetkan bagi gue, karna udah hampir setiap bangun tidur gue selalu mendapat SMS yaitu dari orang yang paling perhatian pake banged sama gue, yakk siapa lagi kalau bukan operator seluler. Setelah itu gue langsung membuat ikon pola pada layar hp gue untuk membuka kunci dan tanpa menunggu perintah dari hokage gue langsung menuju kotak masuk. 

Oh ya nama gw Afra dan gue juga mahasiswa kelas reguler (baca; kelas malam) di sebuah universitas negri di kota Batam, secara fisik sih gue orangnya biasa aja dengan tinggi badan 175cm, berat badan 62kg dan berat masalah 7kg, jadi jika ditotal berat bersih gue hanya 55kg, ya kira-kira begitulah. 

Ehh sampai dimana tadi, oh ya setelah menuju kotak masuk gue langsung membuka satu persatu sms, dan ternyata benar saja 2 sms disana adalah berasal dari operator seluler dan 1 sms dari nomor yang gak gue kenal. Dengan raut wajah penasaran gue pun membuka sms tersebut “Pagi Fra.. nanti siang jadi kan? oh ya ini nomor baru aku vivi, jangan lupa disave ya nomornya”

Perlahan gue mulai ingat kalo gue ada janji dengan vivi, “jam 2 kan, jadi donk ;)” setelah mengirim sms itu gue pun kembali ke tempat tidur dan membuka beberapa portal berita dari Hp. Ini udah biasa gue lakukan setiap harinya sebagai  rutinitas gue setelah bangun tidur, dan rasanya lagu “bangun tidur kuterus mandi” hanya berlaku pada anak-anak dan sekarang gue udah dewasa, jadi lagu itu udah gak berlaku lagi buat gue.

Sambil membuka beberapa berita sepakbola gue kembali teringat dengan vivi, ya dia adalah teman sekampus gue atau bahkan teman sekelas gue. Dia adalah seorang cewek yg selalu memakai jilbab dan tingginya mungkin kira-kira sebahu gue,kulitnya putih, mempunyai mata yg indah dan dengan senyuman yg manis, dan dagu yang gak begitu lancip, tapi itu semua udah membuat dia tampil menawan setiap harinya. Hah ya mungkin semua tentang dia baik secara fisik dan kepribadian serba luar biasa, seenggak enggaknya dimata gue.

Setelah ngerasa cukup untuk melihat berita hari ini gue pun langsung bergegas ke kamar mandi, Jangan ditanya mau ngapain ya jelas mau mandi lah. Gue pun mandi dengan begitu cepat dan setelah gue pikir-pikir ngapain juga gue harus mandi lama dengan tingkat kebersihan yang sama. Sebenarnya sih gue heran sama orang yang mandinya sampai lebih dari setengah jam. Entah apa yang mereka lakukan didalam sana, Ya tapi gue berusaha positiv thinking aja, mungkin mereka mandi sambil nyabunin badan dengan gerak slow motion pangkat tiga kuadrat sambil kayang dan goyang pinggul trus diiringi oleh alunan irama dangdut melayu. Ya bisa jadi bisa jadi. 

Gue sih orangnya simple dan gak begitu ribet, setelah mandi gue pun langsung memakai baju kaus dengan celana jeans hitam yang ukuran kakinya kecil. kata orang sekarang sih itu namanya celana pensil, tapi menurut gue lebih mirip rautan pensil malah. Setelah ngerasa oke dan ganteng menurut emak gue, gue pun bersiap untuk berangkat. Oh iya lupa tadi sebelum pake baju gue juga pake deodorant loh, sumpah deh.
Sebelum berangkat gue pun gak lupa buat panasin motor. Sebenarnya  gue juga gak begitu ngerti dengan alasan orang-orang kenapa motor juga perlu dipanasin setiap harinya, tapi dengan mengambil beberapa teori dan hipotesis maka gue bisa menyimpulkan sendiri kenapa motor itu perlu dipanasin. alasannya mungkin biar gak basi kali ya, makanya perlu dipanasin. Ya sudahlah gak perlu dibahas dengan panjang kali lebar.

Jam dinding udah nunjukin pukul 13.35, dan itu tandanya gue harus buru2 berangkat sebelum gue benar-benar bisa dikatakan terlambat. Gue pun terus ngendarai motor hingga menuju tempat yang udah kami janjiin berdua, dan letaknya juga gak begitu jauh dari salah satu mall swasta disana. Yupp mall swasta, coba lo bayangin kalo di indonesia ini ada mall negri. Pasti namanya bisa jadi mall Negeri 007 atau mall Negeri 046, jadi gak lucu kan -__-  memang gak lucu sih.. -_____-.

setelah memacu kendaraan gue selama lebih kurang 20 menit, akhirnya gue sampai juga di tempat yang kami janjikan sebelumnya. Gak lupa gue parkirin motor di area parkir disana dan juga sambil menaruh helm diatas kaca spion.

Gue pun masuk ke sebuah restoran masakan jepang yg berada tepat di depan mata gue sekarang, ya sebenarnya disini lah tempat yang gue janjiin bareng vivi. Sambil masuk gue sempat menoleh kiri kanan buat mastiin apa vivi udah datang duluan, dan ternyata belum. Tanpa menunggu hulk berubah jadi feminim akhirnya gue mutusin buat nungguin dia di sebuah meja kosong disana.

Gak beberapa menit lama akhirnya vivi datang, dia melihat ke arah gue, jantung gue gak berhenti berdebar, dia juga tersenyum ke arah gue, ahhhh ya ampun indahnya. Hari ini vivi terlihat menggunakan baju berwarna orange, dan jilbab orange. Hanya butuh beberapa detik dia sudah berada didepan gue, sebuah kata pun muncul dari bibirnya “siang Afraaa”

Sesaat gue terdiam mendengar sapaan sederhana dari vivi. Walaupun sederhana tapi sapaan itu terdengar seperti sebait nyanyian seribu bidadari surga ditelinga gue, atau mungkin 999 bidadari surga ya karna yang satunya tepat berada didepan gue.

“fra, aku pengen cerita sesuatu”.....

(bersambung)